3.12.08

Welcome TOEFL!

Diposting oleh KANG SOFY |


“Sofiyamsah:… dan do'ain smoga semua siswa MBI pass tes TOEFL nanti di hari Jum'at”,
Pesan singkat yang diposting pada hari Rabu, 26/11 itu sejenak mengingatkanku kepada KH. A. Malthuf Siraj, M.Ag, Pimpinan MANJ. Dalam sebuah rapat koordinasi antara pimpinan dan karyawan beliau pernah menyampaikan keinginan untuk segera merealisasikan program Test of English as a Foreign Language (TOEFL) ini untuk siswa dan guru bahasa Inggris.
Namun waktu itu masih belum diputuskan waktu pelaksanaannya karena mungkin masih banyak program lain yang harus segera didahulukan. Dan lagi, biaya pendaftaran tes yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 1964 inipun cukup bisa dikatakan “mewah”, sehingga menjadi alasan tersendiri bagi MANJ untuk terlebih dahulu mensosialisasikan program tersebut kepada siswa dan guru.
TOEFL adalah tes bahasa Inggris yang dirancang untuk mengukur penguasaan bahasa Inggris mereka yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. Tes ini dikembangkan dan diselenggarakan oleh Educational Testing Service (ETS), sebuah lembaga nirlaba yang berkedudukan di Amerika Serikat. Jenis tes bahasa Inggris TOEFL ini pada umumnya diperlukan untuk persyaratan masuk kuliah pada hampir semua universitas di Amerika Serikat dan Kanada baik untuk program undergraduate (S-1) maupun graduate (S-2 atau S-3).
Namun seiring dengan meningkatnya tuntutan pendidikan, Hasil tes TOEFL ini juga dipakai sebagai bahan pertimbangan mengenai kemampuan bahasa Inggris dari calon mahasiswa S-2 dan S-3 di Indonesia. Bahkan sertifikat tes yang lebih berorientasi kepada American English tersebut saat ini sudah menjadi persyaratan mutlak bagi siswa pada sekolah-sekolah unggulan di Indonesia yang dikenal dengan istilah Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dan Madrasah Bertaraf Internasional (MBI).

Kemampuan yang diuji dalam tes TOEFL
Ada tiga bagian tes TOEFL yang harus dikerjakan oleh peserta tes antara lain:
1. Listening Comprehension = 50 soal
2. Structure & Written Expression = 40 soal,
3. Reading Comprehension = 50 soal.
Untuk Paper and Pencil Based TOEFL (soal dengan kertas), seluruh soal ditulis dalam pilihan ganda. Sedangkan untuk Computer Based TOEFL (soal dengan media computer), selain soal pilihan ganda terdapat soal esai yang menguji kemampuan mengarang peserta dalam bahasa Inggris serta variasi lain bentuk soal seperti menjodohkan, meng highlight kata tertentu yang ada kaitannya dengan main idea suatu bacaan, dll. Keseluruhan tes berlangsung dalam waktu kurang lebih 150 menit, untuk Paper and Pencil Based TOEFL, dan kurang lebih 240 menit untuk Computer Based TOEFL.

Hubungan skor yang diperoleh dengan tingkat penguasaan bahasa Inggris seseorang.
Secara umum kita mengenal tiga level penguasaan bahasa asing, yaitu Tingkat Dasar (Elementary), Tingkat Menengah (Intermediate), dan Tingkat Mahir (Advanced). untuk skor TOEFL, para ahli bahasa biasanya mengelompokkan skor ini kedalam empat level berikut ( Carson, et al., 1990):
• Tingkat Dasar (Elementary) : 310 s.d. 420
• Tingkat Menengah Bawah (Low Intermediate) : 420 s.d. 480
• Tingkat Menengah Atas (High Intermediate) : 480 s.d. 520
• Tingkat Mahir (Advanced) : 525 s.d 677

By the way... are you ready to play the game guys?
Go ahead! The future is waiting for you!
HAVE A NICE TEST!


Sumber:
- http://en.wikipedia.org
- other resources

Baca Selengkapnya...
3.12.08

Hotspot dan Internet Bagi Siswa MANJ

Diposting oleh KANG SOFY |

Hotspot Area sudah menjadi trend di berbagai lembaga pendidikan di Indonesia. Membaca berita di situs MANJ yang berjudul “MANJ Punya Hotspot Area” cukup membuat hati saya bangga dengan perkembangan teknologi disana. Penambahan fasilitas itu membuktikan bahwa MANJ memiliki concern yang tinggi dalam penerapan teknologi dalam pembelajaran bagi para siswanya. Saya juga sedikit jealous melihat foto pak musthofa yang sedang mengajar di depan kelas dengan laptop. Pengalaman yang mungkin belum pernah saya rasakan selama saya mengabdi di MANJ.
Begitulah, teknologi sudah mulai merambah ke dalam wilayah publik tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Siapapun bisa menggunakannya, para pejabat, artis,
siswa, mahasiswa bahkan bagi sebagian kiai, laptop bukan lagi menjadi barang asing untuk dipergunakan. Sebab saat ini sudah banyak beredar cd/dvd yang bisa memuat hampir lebih dari 1000 kitab di dalamnya.

Lantas apa yang dirasakan siswa MANJ setelah MANJ memberikan fasilitas hotspot area ini kepada mereka?. Tentu saja tidak semuanya mampu menikmatinya. Sebab syaratnya seperti yang disampaikan Rizky harus ba
wa laptop. Apalagi saat ini harga laptop mulai melambung seiring dengan melambungnya nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah. Namun, Don’t Worry About That!, Hotspot hanyalah another way agar kita bisa tersambung ke dalam jaringan. Bagi siswa yang tidak bawa laptop masih bisa ber-surfing di kelas, perpustakaan maupun di laboratorium komputer yang telah disediakan.

So, pertanyaan yang mungkin perlu dijawab saat ini adalah
sejauh mana siswa MANJ memanfaatkan fasilitas internet di Sekolah?. Mungkin sebagian siswa akan berapriori kalau selama ini jaringan internetnya jarang connect dan selalu loading ketika melakukan akses. Namun sebagian yang lain mungkin cenderung memilih diam karena hak akses internet yang diberikan bukannya mereka gunakan untuk mencari informasi seputar mata pelajaran, namun hanya untuk menguntit lokasi rumah dengan wikimapia, surfing berita terbaru para artis, chatting, download gambar, video dan mp3, atau hanya sekedar mengecek keberuntungan melalui situs ramalan bintang. Apakah anda termasuk bagian dari mereka? Tired deh!

Baca Selengkapnya...
16.11.08

Apa Kabar Anggota ISO?

Diposting oleh KANG SOFY |

Kurang lebih 2 tahun yang lalu aku dan Mr. Utsman memeras otak mencarikan nama yang matching untuk organisasi binaan Program Internasional di Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ). Layaknya orang tua yang baru dianugrahi momongan oleh sang Pencipta, aku dan Utsman berusaha agar sekiranya nama organisasi tersebut sesuai dengan visi atau harapan MANJ yang telah dipercaya untuk membina siswanya agar menjadi siswa dengan legitimasi hingga tingkat internasional.

Akhirnya setelah melalui perdebatan panjang dipilihlah nama ISO, kependekan dari International Student Organization. Nama tersebut terinspirasi dari sebuah nama organisasi internasional (International Organization for Standardization – ISO) yang membidani masalah penetapan standar industrial, komersial serta pelayanan publik termasuk di dalamnya adalah pendidikan.

Begitupun kita dan tentu juga MANJ. Harapan besar yang selalu terngiang dalam hati kecil kami waktu itu adalah bagaimana sekiranya organisasi siswa program MBI tersebut mampu memberikan bargaining bagi MANJ dan PP. Nurul Jadid kepada masyarakat luas. Tentunya dengan standar kelayakan sebagaimana nama yang telah diberikan kepadanya.

2 tahun kini telah berlalu, berjuta kisahpun telah aku ukir bersama dengan ISO guna menggapai harapan besar itu. Masalah demi masalah aku hadapi dengan bermacam gaya senyum dan ketegangan. Terkadang aku juga tanpa sadar menjadikan para anggota ISO sebagai objek kemarahanku ketika aku merasa sulit sekali memecahkan permasalahan yang aku hadapi bersama ISO. Begitulah, aku dan mereka adalah Top- Down yang selalu melebur menjadi satu. Aku tak mau terlalu mengandalkan struktur sebab posisi para anggota ISO waktu itu masih bukanlah sebagai organisator yang concept- oriented, namun cenderung kepada pendampingan yang maksimal dari para pembinanya.

2 tahun kini telah berlalu, akupun kini telah berlalu!....bagaimanakah kabarmu anggota ISO? Sudahkah engkau mengenal ISO lebih mendalam atau malah sebaliknya, engkau terlalu sibuk dengan kepentinganmu sendiri?. Bagaimanakah saat ini orang lain mengenalmu, apakah ibu jari yang mereka hadiahkan untukmu atau saat ini engkau masih terlelap dengan simbol internasionalmu tanpa sedikitpun berbuat sesuatu untuk mempertanggungjawabkannya?

…Aku yakin dengan harap ISO kelak bukanlah hanya sebuah nama belaka!...

Baca Selengkapnya...
16.11.08

Khotbah Melawan Pencuri

Diposting oleh KANG SOFY |

Menjadi sebuah keniscayaan di negeri krisis ini, beragam perilaku manusia sudah mencapai atau bahkan baru memulai titik degradasi. Setiap saat kita selalu disuguhi dengan berita korupsi, pembunuhan, perampokan, hinga bagian vital perempuan yang kini mulai marak diperjualbelikan bukan hanya oleh para we-te-es tapi hampir semua lapisan masyarakat dengan beragam profesi yang mereka geluti.
JUM’AT KELABU, kuliah Pengantar TIK yang diasuh oleh Bpk. Dr. Denny Darmawan, MSi selesai tepat jam 11.00 WIB. Aku dan Busyra langsung cabut ke kost-an untuk mengejar tempat di Masjid. Maklumlah, letak masjid yang tepat berada di tengah pemukiman mahasiswa yang padat serta ukurannya yang tak seluas musholla Riyadus Sholihin daltim itu mengharuskan kita berdua segera berangkat seawal mungkin.
Jam 11.30 ketua Ta’mir maju ke mimbar untuk memberikan laporan keuangan serta kegiatan yang telah dilakukan selama seminggu terakhir di Masjid Khusnul Khotimah kepada para jema’aah. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan khotbah dengan durasi kurang lebih sekitar 30 menit. Khotib waktu itu menyinggung tentang perilaku-perilaku manusia yang dicintai oleh Allah. Beliau juga mengajak para jema’ah untuk selalu berbuat baik kepada sesama karena itu merupakan bagian dari Cinta Allah.
Namun, Naudzubillah! Di saat para jema’ah sedang mencoba bermuhasabah akan perilaku yang mereka lakukan selama ini, tak jauh dari masjid peristiwa kontras terjadi. 2 orang dengan penampilan mahasiswa berhasil membawa kabur sebuah laptop dan 1 cpu mahasiswa reguler UPI. Afif, pemilik cpu dan temannya yang kebetulan mampir dan menitipkan laptop di kamar Afif spontan mengelus dada setelah menemukan barangnya kini telah berpindah tangan.
Untunglah mereka berdua bukanlah mahasiswa “tak beragama” seperti para pencuri yang baru saja menjebol pintu kamar mereka. Hal itu terlihat dari teman Afif, berkali-kali terdengar ucapan istighfar dari mulutnya dan berkali-kali pula dia memeluk erat Afif dan mengingatkannya agar bersabar serta mengembalikan semua kepada Yang Maha Berkehendak. “ini ujian Allah buat kita fren!” itulah kata terakhir yang ia ucapkan sebelum meninggalkan kamar.
Akhirnya…. “kejahatan terjadi karena memang ada niat dari pelakunya baik itu siswa, mahasiswa bahkan santri sekalipun, dan disaat ada kesempatan maka terjadilah!

Baca Selengkapnya...
5.11.08

TITIP SALAM BUAT MEREKA KAWAN...!

Diposting oleh KANG SOFY |

“Haruskah aku musnahkan cintaku pada dirimu, haruskah aku......”

Senandung lagu itu menghentikan gerak jariku diatas keyboard. Aku coba membuka sms inbox di HP, ah... ternyata dari mr. Jamal, dia bilang kalau pelatihan yang dia ikuti udah selesai n sekarang sedang meluncur ke tempatku.

Sesaat kemudian, terdengar ucapan salam dari luar. Mereka tiba lebih cepat dari sebelumnya pertama kali datang pada tanggal 25 Oktober kemarin. Maklumlah jarak antara Jalan Raya ke basecampku sekitar 1 km dan harus melewati area kampus sepanjang kurang lebih 700 m. Sisanya adalah jalan setapak yang berdinding rumah-rumah kontrakan bertingkat mahasiswa UPI.

KAGET! Itulah yang aku rasakan ketika melihat mereka berdiri di depan kost. Pasalnya barang bawaan mereka sungguh tidak seperti layaknya orang yang sedang mengikuti worskshop. Bayangkan saja 1 orang dengan 2 ransel plus 1 buah tas troli besar, sebuah pemandangan lain layaknya para transmigran yang sedang diburu ombak tsunami atau letusan gunung merapi.

Sembari menikmati makan malam aku coba menanyakan keunikan itu kepada Jamal, dia bilang kalau tas tambahan itu adalah bonus dari panitia pelaksana pelatihan, masing-masing dapat 1 buah. AH!... sebuah trik klasik para pemegang tender proyek workshop untuk menggelembungkan laporan dana. Sungguh kasihan para peserta yang selalu jadi objek kerakusan mereka.Agar tak mubazir tas ”kamuflase” tersebut lantas Jamal CS manfaatkan untuk tempat oleh-oleh berupa makanan ringan n baju yang mereka beli di Pasar Baru dengan uang saku pelatihan yang juga sangat jauh dari standar pagu pada umumnya. Lagi-lagi mereka jadi korban!

It’s time to go! Hari Selasa (4/11), tepatnya jam 11.45 aku antar mereka pulang hingga jalan raya tempat mangkal angkot terminal ledeng. Aku lihat senyum mereka tetap tersungging walau selama pelatihan selalu merasakan ketidakberesan para penanggungjawabnya. Begitulah ternyata kebersamaan selalu mengalahkan segalanya... sebagaimana pernah aku membaca ungkapan seorang penyair ”meraih kemenangan lantaran mendapatkan seorang sahabat lebih berharga daripada meraih kemenangan lantaran mendapatkan cinta dari seribu wanita sekalipun!”.

AKHIRNYA... Selamat Jalan Kawan... semoga senyum itu akan selalu menghapus rentang jarak diantara kita! TITIP SALAM BUAT MEREKA DISANA!




Baca Selengkapnya...
Subscribe